Baru Baru ini
Loading...
Tuesday, 31 January 2017

BHR Ketapang Gelar Pelatihan Penggunaan Alat Hisab Rukyat




Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Ketapang mengadakan Pelatihan Penggunaan Alat Hisab Rukyat. Acara kegiatan dilaksanakan selama dua hari, mulai dari tanggal 29 s.d 30 Januari 2017 dipusatkan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang.

Acara dibuka Kasubag TU Kantor Kemenag Ketapang Drs. Nasbun, M.Pd.I. dengan menghadirkan ahli falak dan astronomi dari Bandung H. Hendro Setyanto, M.Si. Acara pelatihan yang diikuti seluruh pengurus BHR Ketapang sebanyak 14 orang terdiri dari perwakilan kemenag, pemda, PA Ketapang, BMKG, MUI, NU dan Muhammadiyah.

Dalam arahannya Nasbun berharap dengan tersedianya alat hisab rukyat ini bisa membantu tugas-tugas BHR dalam mengadakan rukyatul hilal nantinya, terutama dalam penyediaan kelengkapan alat-alat sebagai tuntutan dengan semakin majunya teknologi.

“Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh pengurus BHR agar kegiatan ini bisa diikuti semaksiamal mungkin, apalagi yang membimbing ini langsung ditangani ahlinya Bapak Hendro yang berkenan hadir di Ketapang. Tentu harapannya mudah-mudahan bisa bermanfaat dan seluruh pengurus bisa menguasai penggunaan alat ini”. Kata Nasbun.

Sementara Sekretaris BHR Ketapang H.M. Syafi’ie, S.Ag. mengatakan, pada tahun yang lalu pengurus BHR telah membicarakan bagaimana BHR Ketapang bisa mempunyai alat teleskop dan kelengkapan lainnya, sehingga menunjang kegiatan BHR, ternyata keinginan itu saat ini telah terwujud dan menjadi kenyataan.

“Memprihatinkan sekali, selama ini kita rukyat hilal hanya menggunakan alat manual berupa gawang lokasi yaitu alat peninggalan dari PA Ketapang. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Ketapang yang telah membantu pengadaan alat hisab rukyat ini”. Ujar Syafi’ie yang saat ini menjabat Kepala KUA Delta Pawan.

Ditambahkan Syafi’ie, alat yang telah dibeli berupa Theodholit Topcon 209 plus solar filter, IEQ45 pro, Teleskop Refractor APO 127 Eyepiece ES 14 mm for82 berserta solar filterfor ED 127. Kemudian alat pendukung lainnya berupa GPS, kalkulator, kompas Sunto Kb-14, dudukan Sunto dan Mizwala Qibla Finder.

Kegiatan praktek tidak hanya dilokasi pelatihan, tetapi pada hari kedua sore seluruh peserta dibawa ke lokasi pantai Sei Kinjil untuk mengamati hilal. “Kita mempraktikan pemasangan alat skaligus pemantauan matahari dan hilal disaat akan terbenam. Sebelumnya juga kita mempraktekkan cara pengukuran arah kiblat menggunakan alat mizwala dan tedholite”. Ujar Syafi’ie.

Kedepan menurut Syafi’ie, alat ini tidak hanya kita gunakan pada awal penentuan Ramadhan, Idul Fitri maupun Dzulhijjah, namun tetap kita coba untuk mengadakan latihan pada awal bulan yang lain. Hal ini penting dalam rangka untuk menyegarkan ingatan pengurus agar tidak lupa dengan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini.

Sementara untuk lokasi tidak fokus pada satu titik saja, bisa saja berpindah-pindah lokasi, karena di Ketapang di daerah pesisir pantai. “Bahkan menurut Pak Hendro berdasarkan pengamatan beliau ketika meninjau ke Masjid Agung Al-Ikhlas yang baru, di dak bangunan masjid itu bisa untuk dijadikan pemantau hilal, sekaligus dijadikan wisata astronomi.” Pungkas Sekretaris PCNU Ketapang.


Copyright © 2012 KUA Delta Pawan All Right Reserved
Designed by Themes
Back To Top