Baru Baru ini
Loading...
Monday, 21 April 2014

NU Ketapang Adakan Konfercab XI



 

Berakhirnya masa kepengurusan Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang Masa Khidmat 2009-2014, Pengurus Cabang Nadhaltul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-11. Acara Konfercab dilaksanakan pada hari Minggu (20/4) di gedung kesekretariat PCNU Kabupaten Ketapang yang beralamat di Jl. R. Suprapto Ketapang.

Pada acara pembukaan Konfercab ke-11, hadir unsur Pemda Ketapang, Kepala Kantor Kemenag Ketapang, Ketua PWNU Kalimantan Barat, Pimpinan Ormas dan OKP Ketapang, para undangan, serta seluruh peserta dan peninjau Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Kabupaten Ketapang.

Menurut Ketua Panitia Nuryanto, S.Pd.I, Konfercab ke-11 ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan amanat organisasi sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Nahlatul Ulama, yaitu sehubungan dengan berakhirnya kepengurusan NU Ketapang masa khidmat 2009-2014.

“Diadakannya konfercab ini bertujuan untuk mendengar dan menilai Laporan Pertanggung Jawaban PCNU Masa Khidmat 2009-2014; menyusun program lima tahun ke depan dan memilih kepengurusan baru PCNU Masa Khidmat 2014-2019”. Jelas Nuryanto.

Sementara Rois Suriyah PCNU Kabupaten Ketapang dalam sambutannya mengajak untuk tetap melanjutkan perjuangan sesepuh NU terdahulu, seiring dengan lajunya perkembangan global seraya melunturkan kultur budaya bangsa yang selama ini diamalkan oleh sesepuh kita terdahulu. Doktrin-doktrin tasauf mendapat tantangan serius dengan munculnya berbagai aliran-aliran sesat, pendidikan dalam Islam menyerukan semangat ta’dzim dan patuh kepada guru hilang begitu saja dengan berkembangnya faham demokrasi. Budaya malu kian menipis, seiring dengan menipisnya iman.

Sementara Ketua PWNU Kalimantan Barat yang diwakili DR. Ismail Ruslan mengatakan dalam konteks perkembangan NU saat ini, berdasarkan hasil kajian yang dikeluarkan oleh PBNU dan PWNU Kalbar bahwa tidak lama lagi NU sudah memasuki tahun 2026 yakni lahirnya NU satu abad. Ada kegelisahan seluruh pengurus NU disemua propinsi bahkan NU di luiar negeri, jika NU pada hari tidak serius diurus maka bisa jadi pada tahun 2026 sudah tidak ada lagi. Beliau mencontohkan Masyumi dulu ada sekarang sudah tidak ada lagi.

Menurut Ismail Ruslan ada tiga persolalan yang serius dihadapi NU saat ini yakni persoalan kelembagaan, persoalan keumatan dan persoalan kebangsaan. Dalam hal Persoalan kelembagaan dengan lemahnya pengaderan NU sehingga persoalan ini menjadi perhatian serius PBNU yang saat sedang menggerakan kaderisasi yang dipimpin oleh DR. KH. Sa’id Ali wakil ketua umum tanfidziyah. Demikian pula NU Kalbar juga sudah dua kali melaksanakan  pengkaderan.  (KUA-DP)


Copyright © 2012 KUA Delta Pawan All Right Reserved
Designed by Themes
Back To Top